![]() |
komunitas baca-baca di taman (doc:edwanov) |
Undang-Undang Republik Indonesia
No 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang Pasal 29 menyatakan bahwa proporsi
ruang terbuka hijau pada wilayah kota paling sedikit 30 persen dari luas
wilayah kota dan proporsi ruang terbuka hijau publik paling sedikit 20 persen
dari wilayah kota.
Taman-taman kota di Jakarta
sangat diperlukan untuk sebagai sumber peresapan air dan juga tempat
beraktivitas warganya di waktu luang sebagai ruang terbuka untuk publik. Salah
satu taman kota yang terkenal di Jakarta dan paling sering dikunjungi adalah
Taman Menteng. Letak taman ini di Jl. HOS Cokroaminoto, Menteng dan merupakan
sebuah taman di tengah kota yang memiliki fasilitas berupa gedung parkir, rumah
kaca, playground serta lapangan terbuka untuk bermain futsal, basket, joging,
dan kegiatan beladiri yang semuanya
hampir beraktifitas dan ramai pada malam hari, karena di saat siang hari taman
menteng terasa panas dengan pepohonan yang kurang rindang memayungi dari sinar
mentari yang terik.
Awalnya taman seluas lebih dari 2
hektar ini merupakan sebuah lapangan sepakbola milik Persija. Tetapi lama
kelamaan, karena tidak sering dipergunakan, kemudian banyak berdiri
bangunan-bangunan tak berizin maupun lapak-lapak kaki lima sehingga lapangan
tersebut kehilangan fungsinya dan terlihat sangat tak estetika karena tak
terawatt lagi di tengah suasana kota. Akhirnya pada tahun 2007, oleh pemda DKI,
lapangan itu kemudian direnovasi hingga menjadi taman yang cantik sebagai ruang
publik walau pun pada pendiriannya banyak pro dan kontra. Ada air mancur di
beberapa tempat dan jogging track buat mereka yang suka jalan santai dan berlari-lari
kecil dan suka berkumpul/kongkow-kongkow, hangout
istilah bekenya.
Taman Menteng diresmikan Pemprov
DKI Jakarta pada 28 April 2007. Selain menambah ruang terbuka hijau (RTH),
pembangunan taman ditujukan sebagai sarana rekreasi publik. Namanya juga
taman di tengah kota, taman ini tak pernah sepi dari mereka yang ingin sekedar
duduk-duduk atau pun beraktivitas di situ sambil menjalin silaturahmi atau yang
berpacaran. Cuma yang agak disayangkan, di malam hari agak banyak lampu
taman yang tidak menyala sehingga sebentar sempat menimbulkan rasa agak kurang
nyaman. Tapi buat mereka yang membawa pasangannya, kondisi seperti ini biasanya
malah disyukuri oleh sebagian orang yang mau mojok berduaan asoy. Tapi
kegelapan selalu saja menjadi tempat empuk para pelaku kriminalitas karena tak
terlihat dan cenderung di hindari orang banyak.
Menatap langit yang gelap di
taman membuat nyaman. Inilah alternative sebagai tempat menatap langit . Di
ruang publik, diskusi sosio-politik berlangsung. Konsep ranah publik Habermas
adalah ruang bagi diskusi kritis, terbuka bagi semua orang. Di ruang publik ini dapat dihimpun kekuatan
solidaritas warga masyarakyat untuk melawan mesin-mesin pasar/kapitalis dan
mesin-mesin politik yang tak berpihak kepada Rakyat. Ruang publik harus mudah
diakses setiap orang. Yeah.. menatap langit malam ini di Taman Menteng.
Uu_ ruangmenataplangit
0 komentar:
Posting Komentar