![]() |
gambar ilustrasi :firman felani |
Apa nama komunitasnya?
Namanya Komunitas Baca-Baca di Taman,
Hahhhhhhhh.........apaannnn...........”sambil
mengerutkan dahi”
Komunitas Baca-Baca di Taman??????
Komunitas taman bacaan kaleee???
Bukan Rab, Mas, Pak...........nama
komunitasnya Komunitas Baca-Baca di Taman (KBBT)
Masih
inget banget waktu itu kami
bareng-bareng mencari tahu semua tentang ruang publik khususnya ruang terbuka
hijau atau taman. Gila gak menurut kalian kelakuan security Taman Menteng waktu
itu, padahal udah lumayan lama juga KBBT beraktifitas di taman menteng yang
sejarah dulunya bekas stadion menteng tempat team kebanggaan sepakbola Jakarta
(tetapi kelakuan the JakManianya enggak patut di banggakan) yaitu PERSIJA
berlatih di ubah menjadi ruang terbuka hijau, yang sekarang bernama Taman
Menteng tetangganya Taman Kodok. Dari gelar lapak baca di depan dekat air
muncrat (seberang sevel) yang sekarang menjadi tempat parkir motor liar sampe
pindah kedepan rumah kaca sampe sekarang (kalo enggak salah kurang lebih 6 bulan buka lapak baca di
Taman Menteng). Teman dari Bekasi lagi asik main skate di ambil papan skatenya
sama security, ya mau enggak mau rebut balik papan nya, eh malah tuh aparat
nanya.
Punya izin enggak gelar bacaan dan
nongkrong disini......................
Inikan ruang publlik Pak, Bebas
digunakan untuk kegiatan positif
Ya tetap aja harus punya izin dulu
kalo mau bikin kegiatan disini, biar kita sama-sama enak
Oh ....Begitu ya Pak harus punya ijin
dulu
Nah loh buat kegiatan positif ditaman harus ada izin,
yaudah mau enggak mau dengan terpaksa tutup lapak bacanya dulu deh.
Tutup
buku, beresin gelaran dan balik kiri bubar jalan, bukan berarti bubar juga
semangatnya, cari tahu informasi kesana-ksini tentang ruang publik (apa, kenapa
dan mengapa ruang publik di buat) amunisi sudah siap.... maju jalan ....menuju Dinas Pemakaman
dan Pertamanan ehhhh ternyata benerkan kegiatan positif dan tidak bersifat
komersial enggak perlu izin. Malam minngu besoknya kami gelar lagi bacaan dan
membuka buku lagi
di Taman Menteng ....jenuh membaca ya berdendang bersama kawan-kawan tentang
keadaan dan realitas yang terjadi disekitar, teguran dari aparat kemarin
bukannya akhir dari intimidasi (walaupun masih bersifat soft) ya begitulah
hidup penuh dengan proses ada yang manis dan ada yang pahit.
Kegiatan
apasih, kok namanya gitu, ih enggak jelas gitu deh.............. banyak jg sih yang mencibir
KBBT walaupun umurnya sudah 2 tahun tetapi lebih banyak lagi yang suport
kegiatan KBBT . Terimakasih yang sudah suport KBBT lewat donasi buku,
menghadiri undangan, mengisi di acara BIR (bincang ringan) dan MIRAS (mikir
keras), DLL. Banyak cibiran yang datang ya entah itu mempersoalkan nama,
penampilan, kegiatan, jargon-jargon , DLL. Buat kami sih anggap saja cibiran itu
angin yang keluar dari belakang dan membuatnya menjadi api dan palu sebagi alat
untuk menempa mental kami, ya begitulah subculture lawan dari popculture.
Popculture budaya yang dibuat untuk
menghegemoni masyarakat khususnya kaum muda kaum yang sudah pasti bakal
meneruskan nasib Bangsa ini, kita dibuat menjadi boneka mainan digunakan untuk
kepentingan dari sipembuat popculture itu sendiri, budaya apa saja sih yang
menjadi fondasi dari popculture/budaya pop, konsumerisme, hedon, individual,
selebriti,dll yang secara sadar ataupun tidak sadar kita semua terbius oleh
semua itu dan seakan-akan semua itu lumrah padahal semua itu dibuat.
Kok di
buat,,......
Yaiyalah
dibuat.....
Mana
ada orang lahir membawa kantong belanjaan (konsumerisme), mana ada orang
dilahirkan untuk menjadi penggila dunia gemerlap (hedon) dan mana ada orang
yang dilahirkan tanpa bantuan orang lain (individual) dan masih banyak lagi deh
contohnya di tengah-tengah masyarakat kita, cari ajeee sendiri deh contohnya.
Ya begitulah popculture dibuat untuk kepentingan sekelompok orang hanya untuk
meraup atau mendapatkan sesuatu yang disebut dengan keuntungan atau nilai lebih
dan subculture lahir untuk mendobrak, melawan dan mengingatkan kita semua
adalah manusia dan manusia tidak bisa hidup sendiri, manusia itu mahluk sosial.
Terlalu panjang mungkin kalo w terus mengulas apa, kenapa dang mengapa KBBT itu
lahir.
Selamat Ulang Tahun KBBT ke 2 Tahun, terus semangat
kibarkan budaya tandingan/subculture.
Agoes
tulisan dimuat di KUDETA news letter #2
0 komentar:
Posting Komentar